|
Spanduk Pagar Nusa Tanjungsari |
Pengurus Cabang NU
(PCNU) dan organisasi pencak silat NU, Pagar Nusa Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat, memastikan pemasangan spanduk yang mengatasnamakan Pagar
Nusa pada Muktamar Khilafah 2013 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah
praktik ilegal.
”Kami belum pernah mengeluarkan SK (surat keputusan) atau melantik
PAC (Pimpinan Anak Cabang) di kecamatan manapun di Kabupaten Sumedang,”
kata Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sumedang Sumpena Saripudin saat
dihubungi NU Online Selasa (11/6).
Seperti dikutip mediaumat.com, seseorang bernama Asep Wahyu mengaku
sebagai Ketua Pagar Nusa Kecamatan Tanjungsari dan secara sengaja
memasang spanduk bertuliskan ”Cadu Mundur Pantang Mulang, Pagar Nusa,
Wilayah Tanjungsari-Sumedang, Siap Mengawal Tegaknya Syariah dan
Khilafah”. Asep mengklaim kehadirannya bersama spanduk berlogo resmi
Pagar Nusa itu atas sepengetahuan dan melalui koordinasi dengan pengurus
Pagar Nusa Sumedang dan Jawa Barat.
Saat dikonfirmasi, Sumpena mengatakan sama sekali tak mengenal Asep
Wahyu. Dia menegaskan nama tersebut tak ada dalam daftar kepengurusan NU
di posisi atau tingkatan manapun. ”Nulisnya saja pakai kata ’wilayah
Tanjungsari’ padahal harusnya ’PAC Pagar Nusa Tanjungsari’. Berarti dia
enggak paham,” imbuhnya.
Sumpena berjanji akan membubarkan organisasi yang mengatasnamakan
Pagar Nusa itu jika ada, karena dianggap telah melakuan pelanggaran
berat asas organisasi.
Menurut Ketua PCNU Sumedang Sa’dullah, sejumlah aktivis HTI di
tingkat kabupaten, bahkan Jawa Barat, memang banyak di kawasan
Tanjungsari dan kecamatan sebelahnya, Jatinangor. Nama Asep Wahyu
dinilai asing dan tak pernah ia jumpai, baik dalam kepengurusan atau
kegiatan-kegiatan NU.
Sa’dullah mengimbau seluruh pengurus NU di lembaga, lajnah, dan badan
otonom, di semua tingkatan dapat berkoordinasi secara solid agar kasus
pemalsuan serupa tidak terulang kembali. Sebagai langkah klarifikasi,
sambungnya, PCNU Sumedang akan mengeluaran pernyataan resmi di sejumlah
koran lokal.
Ketua Pimpinan Wilayah Pagar Nusa Jawa Barat KH Ubaidillah Ruhiyat
juga mengaku tidak tahu-menahu soal pencatutan nama Pagar Nusa pada
spanduk yang dipasang di tribun stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 2
Juni lalu itu. Spanduk tersebut juga tertangkap kamera dalam siaran
tunda Muktamar Khilafah 2013 oleh TVRI pada 6 Juni, 07.00-08.00 WIB.
Sumber : Sumedang Ekspres dan NU Online